Sabtu, Desember 14, 2013

Gebetan itu calon pacar?

Udah lama ga curcol dan sudah hampir berapa minggu bahkan bulan saya vakum ngepost di blog dan itu awkward sekali.
Jadi sekarang saya mau ngepost khusus buat kalian

 Sekarang saya mau bahas tentang gebetan. Prinsip gebetan. Seberapa pentingkah gebetan. Bagaimana cara mendapatkan respons gebetan. Sampe suka duka nge-stalking gebetan. Gebetan menurut Survey.
Jadi, menurut saya tiap orang punya gebetan. Gak peduli dia udah punya pacar atau belum, yang namanya gebetan pasti ada aja. Pertanyaanya sekarang adalah

“Lo punya gebetan? Sampe kapan lo mau ngegebet dia?”

Care so much, will hurt the most.

Rabu, November 27, 2013

Ketika hati memutuskan untuk tak percaya pada seorang pria, lagi.



Bertemu denganya merupakan anugerah yang paling indah menurutku, dekat denganya adalah hal terbaik yang aku tahu, bersahabat denganya adalah hal ternyaman yang aku rasakan. Dan bersanding bersamanya kali ini, tak akan pernah aku lepaskan. Tapi melihatnya bahagia dengan yang lain.
Rela tak rela, harus mau kau lepaskan.

*********

"Kamu serius mau pergi? Yaudah, hati-hati ya. Sukses disana. Jangan lupa kabari aku kalau kamu pulang ke Indonesia! Eh, oleh-oleh juga jangan lupa ya?".

Kata-kata terakhir yang aku ucapkan kepadanya sebelum ia benar-benar pergi dari tanah Indonesia ini. Harusnya aku mencegahnya beberapa menit saja, seharusnya aku tidak berpaling dan menahan air mata yang perlahan mulai jatuh menuruni pipiku. Jangan berlari. Aku harusnya tidak tergesa-gesa sehingga aku bisa mencurahkan semua perasaan yang belum sempat aku bicarakan kepadamu selama ini.

Jerman.

Jerman yang aku tahu adalah negara yang jauh dan sangat jauh dari Indonesia. Aku tidak pernah menyadari bahwa Jerman adalah tempat yang ia pilih untuk melanjutkan studi-nya. Aku tidak pernah menyangka kalau Jerman adalah tempat yang ia putuskan untuk singgah beberapa tahun kedepan.
Kenapa harus Jerman? Kenapa kita harus terpisah sekian ribu kilometer? Kenapa aku tak bisa bertemu denganmu dalam waktu yang dekat lagi? Bahkan aku harus menunggu 4 tahun kedepan untuk bertemu denganmu.

Sabtu, November 16, 2013

Aku ingin memilikimu

Untuk kamu, yang aku kagumi.

Entah sejak kapan sejak awal aku bertemu denganmu. Tak kukira bahwa perasaan yang aku genggam akan sedalam ini. Sejak kamu mulai mengisi hari-hariku. Bahkan aku tak pernah mengira semuanya berjalan sejauh ini. Meskipun awalnya, aku kira kamu hanya akan seperti lelaki lain yang aku kenal. Kita temenan.
Semakin lama, semakin aku rasa ada hal yang berbeda.
Sikapmu saat berjalan yang selalu membuatku teringat-ingat. Cara bicaramu yang selalu membuatku merasa tenang.
Hanya dengan mendengar suaramu aku merasa bisa merasakan kehadiranmu. Caramu tersenyum kepadaku, yang membuatku ingat seharian.
Caramu melihatku dengan mata coklat yang kamu miliki. Caramu membenarkan kerah bajumu.

Mengapa dengan mudahnya kamu membuat orang tertarik yang seharusnya bahkan aku harus mengabaikanmu? Kenapa aku harus peduli? Karna yang ada dikamu, semuanya ingin aku genggam.

Kamis, November 07, 2013

Cukup, sekedar harapan palsu

Kenapa kamu baru berbicara sekarang ketika rasa ini sudah tertumpuk sejak lama yang kemudian meminta kepastian. Kenapa kamu menumpuk sejumlah pertanyaanku yang baru dijawab kali ini, bukanya sejak dulu aku mempertanyakan.
Kenapa kamu memberi perhatian bila kamu juga memberi perhatian yang sama ke orang lain? Sebanyak inikah rasa yang harus aku kubur kembali setelah sekian lama kita bangun rasa itu bersama-sama?

Banyak sekali ungkapan perasaan yang seharusnya lekas aku katakan kepadamu, sejak dulu. Sejak awal kita berbagi waktu manis dan waktu senjang, semenjak kita banyak menghabiskan segalanya bersama. Aku senang menghabiskan waktu bersamamu, kita awalnya memulai hanya dengan sapaan. Sapaan lugu yang tentunya membuat aku mudah bahagia hanya dengan sapaan itu. Kemudian lama kelamaan aku merasa kamu dan aku seharusnya menjadi kita. Itu yang aku inginkan.

Aku rindu semenjak kamu pergi

Semenjak kepergianmu, hari-hariku tidak berjalan seperti biasanya. Ada bongkahan dalam hati ini yang tak menyusun sebagaimana mestinya. Ada retakan dalam hati ini yang membekas dan tak terobati. Bubuk-bubuk hati sekarang menjadi larut. Menyatu. Aku tak pernah menyadari bahwa kepergianmu akan berjalan seburuk ini.
Meskipun kamu bukan siapa-siapaku, ternyata detik ini baru aku sadari, kamu orang yang tentunya membuatku bahagia.

Senyumku tak pernah setulus senyuman saat kamu berada disini. Saat kita memutuskan untuk bertemu membahas hal-hal sepele saja. Tak pernah ada senyuman mengembang saat kamu berjalan menghampiriku. Saat kamu menertawakanku.
Semuanya hilang begitu saja.

Tak ada lagi suara lembut yang kudengar setelah kamu pergi. Suara yang selalu mengingatkanku agar tidak melakukan hal bodoh. Sekarang, hanya ada suara riuh orang-orang yang seperti biasa mengisi hari-hariku tanpa suara kamu.
Asal kamu tahu, tak ada lagi candaan garing yang seharusnya aku tertawakan. Tak ada lagi mata sipit yang selalu mendelik padaku.

Selasa, Mei 14, 2013

Kamu menggunakan logika? atau hati?

Di dunia ini banyak hal wajar yang masih bisa diserap oleh logika.
Masih bisa dicerna oleh akal pikiran dan masih bisa diterima kemudian oleh hati. Semua hal wajar itu, aku yakin aku masih bisa menerimanya.
Tapi, aku tak pernah mengerti dengan kamu.
Akalku tak pernah bisa menerima.
Pikiranku tak bisa mencerna. Otak yang biasanya bekerja hampir sempurna, kini tak bisa lagi mengenal. Mati akan pikiran, bukanya mati akan rasa.

Otak, sebagai penggerak semua anggota tubuh, pengontrol pikiran dan penjernih iman. Tapi, setiap membicarakan kamu seperti tak ada lagi memori yang harus diingat, tak ada memori yang tertinggal dalam pikiran.
Banyak memori hilang berterbangan bebas melayang entah kemana. Banyak memori yang terkubur dan telah membusuk sekian lamanya tanpa harus digali lagi. Sungguh tak pantas bila aku menangkap kembali burung yang telah bebas di alam, sungguh tak pantas aku menggali mayat yang telah terkubur dan tenang disana. Hal itu tak pernah bisa dicerna oleh akal sekalipun.

Saya bangga punya mereka (13e5)


“Persahabatan itu seumpama laut dan pasir. Senantiasa bersama-sama menghadapi pecahan ombak, bersama-sama merasakan lelehan senja dan saling melengkapi dari masa ke masa.”
-Ketika (saat cinta bersilangan) karya Aiman Bagea

“Persahabatan bagai kepompong. Mengubah ulat menjadi kupu-kupu”
–Kepompong (Lagu)


Teman-teman, apa yang kalian tahu dari sahabat sih? Apa yang kalian pelajari dari mereka? Kalian tentu pernah banggakan punya teman yang bisa dipercaya dan jadi tempat kalian mengungkapan cerita hati?

Saya ngerasa kalau nyari sahabat itu susah banget. Kalau kamu ketemu sama orang yang salah. Bisa-bisa mereka akan melakukan hal tergila-gila yang belum pernah kita lihat. Misalnya, ngebongkar rahasia kalian, sirik sama kalian, ngomongin kalian dibelakang (udah ga aneh), dan yang paling parah adalah NEKONG KALIAN DARI BELAKANG. Hati-hati friends, bisa aja hal itu yang ngebuat mereka jadi benci sama kalian. Apakah itu yang pantas disebut dengan persahabatan? I better quit rather than live in some people who’s full of bulshit=)) daripada diam-diam nukik, mending udah kita jauhin aja mereka. Resiko? Emang itu resikonya, its better.


Azzahra-Chandra-Saya-Novia

Kemarin tanggal 13 Mei, dan you know what? Its 13e5t Day (Best day).

Oke, mungkin di blog ini saya ga banyak nyerita tentang mereka. Iya, mereka yang saya anggap sebagai keluarga saya. Mereka yang selalu hadir dalam suka dan duka saya dan mereka yang selalu nemenin saya setiap saat dan setiap waktu. Mungkin terbilang absurd saya bikin lingkaran persahabatan kaya gini, tapi bertemu sama mereka bertiga adalah hal tergila yang pernah saya lakukan. Mereka udah bikin saya bangga sekali. Kita emang berasal dari latar yang berbeda. Rumah yang berbeda. Orangtua yang berbeda dan jelas berasal dari Kehidupan yang berbeda, jauh berbeda.

Mereka anak yang biasa-biasa aja(menurut saya). Mereka seperti manusia biasa, bikin kesel dan nyebelin. Tapi mereka juga manusia yang luar biasa yang bikin saya seneng dan jadi awkward kalau bareng mereka. Tau sahabat kerjaanya gila-gilaan? Ya, itu ada di mereka ber-3. Saya kadang lupa kalau lagi berada dikerumunan banyak orang kalau sama mereka. Kadang saya lupa, kalau saya bener-bener lagi ada di acara penting kalau sama mereka. Pokonya, they make my world stop for a while. Mereka asik dan mereka samaan sama saya:’)

Siapa aja mereka?

Selasa, Mei 07, 2013

Pahit manis Ujian Nasional 2013

Selamat sore atau selamat (sesuaikan waktu anda membaca postingan ini)!!
Okeh, skip.
Guys, sahabat dan pembaca sekalian. Kalian tau ga? Saya baru beres Ujian Nasional dan bangkenya saya baru nge-post sekarang. Okeh, gapapa. Mohon dimaaf, biasa anak so sibuk.


Saya mau bahas dan cerita tentang Ujian Nasional punya saya.
Seperti biasa nomor ujian dan tempat duduk disamakan seperti kita kalau lagi Ujian Sekolah, iya US yang dulu itu loh.
Saya kebagian nomor Ujian 25-021-353-8, dan duduknya disamping kanan(paling samping)bangku ketiga dari depan(paling belakang) dan kebagian nomor urut 13 di absen kelas. Selain itu, duduk dibangku saya lumayan menguntungkan karena saya jadi bisa senderan puas di tembok. Jadi bingung ya? Udah gausah dipikirin nanti pusing.
Iya, 4 hari yang biasa aja itu. Padahal galaunya hampir setengah tahun. Setengah tahun bro, sist saya ngerasa ada sesuatu yang ngeganjel.
Gatau saya doang yang ngerasa atau banyak orang juga sesama kelas akhir dalam suatu tingkatan._.

Tadaaaa dan itu adalah UJIAN NASIONAL.
Masih ingatkan UJIAN NASIONAL ANGKATAN 2013 yaitu "20 PAKET" *maaf capslock-nya jebol* dan kenapa UN tahun ini serasa ga adil banget buat anak SMP dan SMA.

Selamat ulang tahun Ibu!

Huaaaaaaaaaay *benerin tangan*
enaknya yang udah bebas dan tinggal nunggu hasil Ujian Nasional....

Saya baru keinget, 5 Mei kemarin Mama saya ulang tahun. Iya, saya juga punya Mama dong kaya kalian. Emangnya saya muncul dari kepompong gitu *hening*.
Ngga, itu totally awkward sekali-_-
Boleh dicatat, saya manggil ke Mama saya bukanlah Mamah, iya ngga kaya kamu kok:p saya manggil ke mama saya dengan sebutan Ibu. Emang pengen sih manggil Mama, tapi serasa aneh......
So, sebenernya saya udah mempersiapkan ulang tahun Ibu saya dari dulu. Tapi, itu baru tajuk rencana. Rencana doang,belum ada niat merealisasikan.
Jadi apakah yang saya, adik dan kakak saya lakukan?
Ceritanya gini...

Senin, April 29, 2013

Selalu ada cara untuk membenarkan hati

"Rumit ya kalau hubungan kita kaya gini. Kamu gak pernah peka!" tanganya lekas mencengkram tanganku.

Pandanganya tertuju padaku, kulihat ada kata yang ingin ia katakan namun tampak bibirnya membisu.
"Apa? Mau ngomong apa? Cepet ngomong! Aku cape!" tegasku sekali lagi, tanganya mencengkram lebih erat tanganku. Aku tak bertoleransi, aku jujur sudah lelah dengan semua sikap dinginya itu.

"Maaf." suara paraunya terucap polos. Sepatah kata maaf saja tak cukup bagiku, ia tak pernah memberi penjelasan tentang maaf yang sering ia ucap.

"Kamu bilang 'maaf' doang? Kamu tulus ga sih? Kamu tau ga? Aku pengen denger lebih dari itu. Kamu ga pernah jelasin apapun. sebenernya kita pacaran ga sih? Sebenernya kamu nganggap aku gak sih?" kata-kata itu lekas keluar dari mulutku. Aku tahu kata-kata itu dapat menggores hatinya, tapi apakah dia tahu tingkahnya selama ini menggores dan menggali lagi lukaku? Aku memandanginya tajam.
Lalu lintas di sore terik ini mendadak sunyi. Hanya terdengar suara deru napasnya dan napasku. Aku berdiam beberapa detik, berharap dan menunggu agar dia berbicara atau memberi penjelasan.

Beberapa detik...........
"Oke, sekarang aku mau ngomong." kata-kata itu keluar dari mulutnya. Aku menunggu-nya memberi penjelasan.
"Selama ini, maaf banget kalau sikap aku dingin. Tapi, kamu bisa nerima aku apa adanya kan din? Ini sifat aku, aku gatau kenapa. Aku pernah coba berubah cuma buat kamu. Tapi kamu nyadar ga kalau itu malah ngerubah diri aku sendiri. Aku bisa berubah, cuma aku ngerasa palsu."

Selasa, April 02, 2013

Siapa kamu? Mengapa dengan mudahnya aku jatuh cinta padamu?


Kamu datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kamu datang tanpa permisi dan izin dari hatiku terlebih dahulu. Perlahan, kamu mulai muncul dan semakin merapat mendekatiku. Kamu datang tanpa toleransi.
Sebenarnya, kamu siapa? Dengan mudahnya kamu membuatku salah tingkah.

Aku mengenalmu dulu. Hanya sebatas tahu, tak lebih dari itu. Aku dulu, tak pernah bertegur sapa dengan mu. Semua itu, aku dan kamu hanya berpandangan. Tak ada rasa yang muncul. Hanya sebagai teman dan orang asing yang aku kenal.
Namun itu dulu. Dulu adalah dulu, entah satu minggu yang lalu, satu bulan yang lalu atau satu tahun yang lalu.
Hari ini adalah sekarang. Sekarang ada hal aneh yang muncul. Ganjil. Mendadak bersarang di hatiku, mendadak teringat-ingat dikepalaku. Tak lepas aku pikirkan tiap malam. Apakah tu adalah kamu?

Setelah beberapa bulan menghilang, akhirnya kamu datang. Kamu membawa sejuta fantasy penuh dengan melodi. Kamu menghidupkan kembali apa yang dulu aku khawatirkan. Kamu seperti obat penawar yang dengan mudahnya menyembuhkanku. Kamu, dan semua itu hanya ada di kamu.

Setelah beberapa bulan aku jarang bertemu. Aku jarang melihatmu, bahkan mendengar suaramu. Lantas kamu menghilang tanpa alasan? Tidak. Kamu menghilang jelas untuk merengkuh masa depan kemudian kamu muncul dan aku pun  tahu bahwa resikonya adalah sebagian besar kamu akan pergi lagi.
Tiba-tiba, hari itu kamu muncul. Kamu datang. Kamu yang beberapa bulan ini tak pernah aku lihat sekarang kamu muncul dihadapanku.
Aku tak merasa ada sesuatu yang aneh, namun aku merasa ada yang berbeda. Kamu bukanlah kamu yang dulu. Sekarang, kamu lebih baik. KAmu lebih pandai mengatur apa yang dulu tak bisa kamu atur.
Iya, kamu sekarang terawat. Kamu mungkin tahu bagaiman mengurus diri sekarang.
Dua kali berpapasan, saling bertemu dan pas "AKU MELIHAT SOROT MATAMU" sebaliknya.
Hal itu menyeretku kedalam perasaan kelabu, perasaan yang belum pernah aku alami. Perasaan dimana yang aku tahu hanyalah agar aku lebih akrab denganmu.
Lantas siapa kamu?

Sejak saat itu, hal aneh terjadi padaku. Aku banyak memikirkan kamu! Lucu. PAdahal kamu baru beberapa hari saja datang kekota ini. Kamu baru beberapa kali bertemu denganku. Tak sering, hanya berpapasan saja. Aku dan kamu semakin sini semakin dekat. Salahkah aku bila aku menyimpan perasaan? Tidak? Apakah aku harus menunggu perasaan ini membusuk?

Tapi ternyata, secepat itu kamu datang secepat itu juga kamu pergi. Secepat itu aku harus kehilangan komunikasi dengan kamu. Padahal rasa ini baru saja tertanam. AKu tahu resikonya, aku tahu perasaanku bila harus menghabiskan waktu denganmu.
Sekarang, kamu pergi dan terhitung 20 hari dari sekarang kamu akan kembali.
Terhitung 20 hari dari 02/04/2013.

Aku menunggu, sabar saja.
Aku masih akan menyimpan rasaku padamu. Karena yang aku tahu, aku tak semudah itu jatuh cinta. Tapi entah, denganmu sangat mudahnya aku menjatuhkan perasaan. Hanya kamu, iya kamu. Satu-satunya orang yang membuatku seperti tiu.
Semudah aku jatuh cinta, tak semudah aku melupakan. Aku bukanlah tipe orang seperti itu, harus kamu tahu.
Tenang, aku selalu disini mendampingimu. menunggumu hanya untuk bertemu denganmu, lagi.

Kamu tak perlu mengumbar masa lalu.


Dulu adalah masa lalu, tak usah kau ubek-ubek hidupku hanya untuk menguras masa laluku. Dulu adalah dulu, kamu memiliki masa lalu dan aku juga. Sekarang dan dulu adalah tenggang waktu yang berbeda. Kumpulan waktu yang disekat oleh memori. Banyak kenangan tersekat disitu, membaur menjadi satu. Namun tak dapat dibedakan.

Apakah dengan mengubek masa laluku, kamu akan senang? Kamu akan tertawa riang?

Masa lalu yang aku tahu, bukankah hal untuk dipermasalahkan. Hanya beberapa kejadian yang mulanya tak pernah terbayangkan namun menjadi kenyataan. Orang telak berlalu-lalang, mereka datang dengan mudahnya dan pergi lebih mudah.

Pantaskah masa lalu menjadi awalan kamu untuk mencari ancang-ancang masa depan?

Jelas, dari masa lalu aku belajar dan dimasa lalu aku memilih. Aku sekarang tahu bagaimana rasanya ini itu, karena aku pernah mengalaminya. Masa laluku memang tak selalu berjalan dengan baik, tapi bukankah itu yang namanya hidup? Bukankah masa lalu yang mengajarimu untuk selalu kuat menentang ruang dan waktu? Bukankah itu yang kau maksud?

Sekarang adalah sekarang. Kamu tak perlu risih akan masa lalumu karena kamu tak perlu melihat lagi kebelakang. Yang aku tahu, masa lalu bukanlah untuk disesali. masa lalumu bukanlah hal yang orang-orang jejali pada kamu.
Aku tahu, seberat apapun masa lalu aku tak perlu menghiraukanya. sepedih apapun masa lalu, aku diajarkan utnuk tersenyum.
Masa laluku atau masa lalumu tak perlu diungkit orang lagi. Itu dulu, tak perlu diunmbar-umbar sekarang.

Masa lalu selalu berkaitan dengan orang yang pernah muncul dalam hidupku. Itukah masa lalu yang aku maksud? Apakah semua itu tentang kamu?
Kamu yang selalu muncul dalam hidupku dan sekarang menghilang.
kamu yang pernah mengisi hari-hariku tanpa jeda, setiap hari diisi olehmu. Kamu yang selalu mengingatkanku akan segala hal. Namun sekarang kamu tiada. Pantaskah hal itu terus aku kenang sehingga aku tak dapat melupakan masa lalu?

Naas, masa laluku terlalu banyak disesali. Aku hanya menyesali banyaknya orang yang salah aku pilih. Banyaknya orang yang aku sayang, namun kemudian menghilang. Sekian orang yang pernah aku kenal dengan banyak memori. Apakah aku harus lebih cermat sehingga tak pernah salah lagi untuk memilih. Begitu?

Namun kenyataanya, masa lalu tak pernah bisa dihindari. Masa lalu hanyalah hari yang pernah kamu alami dan kamu ingat. Tak salah kamu mengitnya, tapi haruskah hal tersebut menjadi sattu acan kamu kedepanya? Agar kamu lebih tahu bagaimana cara memilih yang benar? Yups.

Banyak berterima kasih-lah pada waktu. Terima kasih banyak atas pengalaman. Terima kasih banyak atas perasaan Nano-nano yang terasa. Tidak salah berani mencoba hal-hal baru. Kalau itu positif? Kalu itu negatif? Hfffffft, bergeming dengan masa lalu yang salah.
Lupakan masa lalu, ambil hal positif yang menjadi hikmah dikehidupanmu.

Take it, dont look back!

Jumat, Maret 22, 2013

Aqua Pix Underwater

Jaman sekarang, entah bagaimana dan kekmana masih ada yang bingung kayak mana bisa masukin handphone atau kamera kedalam air, iya kalau mau renang gitu jadi di foto di dalam air.
Apakah saya harus ngebungkus handphone saya pake plastik ke dalam air gitu? Atau saya harus ngebungkus kamera saya juga?
Cupcupcup.
Itu tidak efektif sekali ceman-ceman:" nanti hape kita kemasukan air dan mendadak mati:" tapi masih aja ada yang make.

So guys, ada satu cara efektif dan terobosan terbaruuu!! Masih bingung ya?
Sekarang udah ada aqua pix. AQUA PIX adalah kamera yang bisa masuk kedalam air. JAdi kita gausah ribet-ribet ngebungkus hape sama kamera kita pake plastik.
Aqua pix adalah kamera simple dan unyu-unyu kayak lomo. Tau kamera lomokan? Iya yang ada efeknya itu loh.
Ukuran Aqua pix ga terlalu besar, sekitar ukuran camera digital aja. Cuma, aqua pix punya hardcase buat ngelindungin Kamera dalemnya.

Polos but still Unyu-nyu.

Harganya? Masih takut harganya mahal ya? Harga aqua pix cocok ko buat kocek anak smp sama SMA. Biasanya ya kalau browsing harga aqua pix itu under 150rb. Murahkan? Udah barang dan warnanya unyu-unyu harganya terjangkau lagi.

Tapi sayang, aqua pix ini bukan camera digital. Ini merupakan salah satu kelemahan dari Aqua pix sendiri.
Jadi pake apa dong? Aqua pix ini jadi pake roll film. Kita gabisa langsung upload gambar, caranya ya harus di print out atau di scan roll filmnya dulu.
Emang agak ribet sih, tapi jelas terjangkau sama harganya, menurut saya mah sih. Setelah saya browsing di twitter ternyata Aqua Pix modelnya unyu-unyu banget. Gambarnya juga ada gambar kartunya.

Pilihan model Aqua pix.

Pertanyaan yang sering muncul adalah. Bagaimana sih hasil gambar dari Aqua pix itu sendiri? Ini dia:-)

Hasil gambar aqua pix
Tapi, guys menurut saya ya. Kondisi dan kejernihan air juga sangat berpengaruh. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebagai contoh kalau misalnya saya foto-foto di air sungai yang keruh. Otomatis pasti gambarnya juga ikut keruh. Ya jelaslah. Kalau saya foto di laut atau kolam renang, nah baru namanya kece.
Pokonya aqua pix cocok banget dipake buat diving dan taken picture dalam air:-)

Thanks!

Minggu, Maret 17, 2013

Ketika cinta memberi ketidakpastian


Ketika cinta, menunjukan sesuatu yang tak pernah pasti.
Haruskah aku menunggunya?
Kamu tak perlu bertanya, dan tak harus dipertanyakan, dengan senang hati aku akan selalu menjawab “YA” dan itu hanya waktuku untuk menunggumu.

Aku tak pernah peduli akan ketidakpastian, yang aku rasakan sekarang hanya kepastian tanpa perhatian yang jelas.
Aku banyak diberi kepastian, tentang apa yang akan kamu dan aku lakukan. Tapi, kurangnya perhatian membuatku merasa kalau semua ini berkurang.
Perlahan-lahan wujud pasti yang aku rasakan akan datang, lama dan perlahan mengikis. Sungguh lucukah ini. Aku baru sadar sekarang, bahwa kepastian tak akan pernah menghampiri orang yang salah.

Apakah aku salah dimatamu?
Apakah perlakuanku memang salah?
Aku atau kamu yang salah sebenarnya?

Tak apa, aku hanya perlu mengalah. Karna aku rasa, bila aku menunggu sabar dengan perlahan aku akan mendapatkan sosok seseorang yang sangat aku cintai dulu.
Bukan, aku memang tak pernah lepas mencintaimu.
Namun, sosokmu dulu lebih membuatku nyaman akan kepastian dan perhatian.

Oh Tuhan, apa yang membuatku merasa kalau sikapmu sekarang ini berbeda? Maaf, mungkin hanya perasaanku saja, sedangkan perasaanmu berkata bahwa “kamu” adalah sosok yang dulu.

Aku telah lama menunggu, maksudku bersabar akan kepastian yang telah lama tak kunjung datang.
Semakin lama ternyata semakin terasa sakit.
Hal ini membunuhku secara perlahan.
Menusukku dari belakang sampai aku tak bisa lagi berdiri.
Semakin lama ternyata semakin terlihat jelas, bahwa memang benar sikapmu yang sekarang telah berubah. Kamu bukan lagi orang yang aku kenal. Bukan lagi orang yang aku tahu.
Kamu telah banyak berubah.

Tenang saja, sayang.
Aku telah kebal, aku telah kebal akan ketidakpastian. Aku tak pernah merasa diberi ketidakpastian karna aku memang benar-benar sudah “MATI RASA”.

Entah, metabolisme hatiku mungkin sudah terlalu kuat karena sudah jatuh bangun seperti ini. Hatiku mungkin berfungsi dengan baik, membuatku kebal akan segala ketidakpastian yang dengan mudahnya kau gantungkan didepan keningku.
Tak perlu risau, karena memang hal yang terus membuatku merasa sakit ini makin membuatku menyayangimu.

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...