Kamis, Juni 22, 2017

An innocent girl; tulus itu mahal.


Postingan gue kali ini, as soon muncul setelah gue merasakan bahwa yang namanya suatu ketulusan itu is totally priceless.
Ternyata, gak semua orang bisa tulus dan gak selamanya orang yang lo anggap bisa terima ketulusan elo adalah orang yang baik
Kalau gue menerjemahkan tulus itu dengan suatu perasaan yang ditunjukan secara ikhlas, baik dengan suatu tindakan langsung ataupun tidak langsung tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Mungkin setiap orang punya definisi tulusnya masing-masing, cuman hal yang gue suka disini adalah kata tulus itu adalah sebuah fancy words. Mahal bgt.

Apakah pantas lo masih tetep tulus tapi lo merasa tersakiti?
Hal yang paling menyedihkan adalah tulus yang melibatkan perasaan.
Ini adalah cerita, tentang temen gue yang ketulusanya ternyata malah jadi bumerang untuk dia, ketulusanya terlalu sering dipermainkan sama cowoknya.

Selasa, Juni 20, 2017

Jatuh Cinta diusia 20 tahun


Makin dewasa kehidupan seseorang, gue rasa makin berubah pola pikir seseorang.
Gue yang dulunya egois, perlahan-lahan bisa mulai memahami bahwa pencarian cinta bagi mereka yang sudah dewasa seharusnya bukan perkara main-main lagi.
Tekanan makin tinggi, hidup yang awalnya punya kutipan:
"Bersenang-senanglah selagi lo muda"
berubah jadi; cepet-cepet nyari duit. Cepet-cepet mikirin masa depan. Cari pasangan yang bisa deket sama orang tua, yang sayang sama orangtua.
Jadi gimana tuh jatuh cinta bagi orang dewasa?

Kamis, Juni 15, 2017

Indonesian Women : a higher education vs. marriage


How does it feel to be a woman who wants to pursue a higher education in Indonesia?
Can be quite challenging for some.
There will be quite many text messages or comments in social media asking “When will you get married?” or “why you never post or upload something about a guy?” (like seriously you ask about these stuff?!!)
The pressure just come from all the directions, thus if you don’t explode, you are a really high quality woman. 

Rabu, Juni 14, 2017

Cerai: seumur hidup itu waktu yang panjang.


Aku terlahir dari sebuah keluarga kecil yang menurutku adalah keluarga harmonis, mulanya.
Ayah dan Ibu, mereka sudah menikah selama 13 tahun dan umurku saat itu adalah 12 tahun.
Aku memiliki seorang adik laki-laki dan ia berbeda 5 tahun dari umurku.
Dengan 4 anggota keluarga, aku rasa aku memiliki orang-orang yang cukup untuk menyayangiku.

Ayah dan Ibu kulihat selalu bahagia, tapi entah mengapa mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk saling berargumen. Adikku yang saat itu berumur 7 tahun masih tidak mengerti apa-apa.
Selagi ayah dan ibu saling cekcok dan berbeda pendapat, aku hanya bisa melihat mereka dari jauh sembari memikirkan apa yang harus aku lakukan.
Saat itu, aku selalu menggunakan alasan aku ingin tidur atau adik sudah mengantuk. Hal itu aku lakukan agar mereka tidak semakin bertengkar.

Ayah dan Ibu akhirnya memutuskan untuk bercerai.

Selasa, Juni 13, 2017

Percakapan Dua Cewek Dekil: Sebetulnya Sayang atau Nyaman?


Gue dan Mawar, sedang asik makan ayam goreng tambah kol goreng di pinggir jalan.
Tempat nongkrong favorit gue dan mawar.
Suatu ketika terbesit dalam hati gue kegundahan yang selama ini mulai merajalela.
Ketika gue suka sama cowok sebenarnya gue sayang atau nyaman?

Mawar yang lagi makan tempe goreng cantik pun sepertinya pernah juga ada di posisi gue. Meskipun, gue gak tau sebetulnya apakah dia pernah sayang dengan seseorang?
Terlebih lagi gue merasa pasti banyak temen-temen Mawar (both, cewek atau cowok) yang merasa nyaman dengan Mawar. Ya, Mawar adalah sosok pendengar. Gak seperti Gue yang biasanya bukan tipikal pendengar yang baik.

Perdebatan ini muncul dikarenakan gue sedang merasakan hal dimana gue bingung perasaan itu adalah perasaan sayang atau nyaman.
Jadi definisi nyaman dan sayang itu bedanya apa?

Selasa, April 04, 2017

My Hijab Story


Hello everyone. 
This time I'd like to share my biggest changes especially at the beginning of 2017.
Since people know me as a liberalist, wearing hijab was one things that shocked them much.
Oke, mungkin sebagian dari pembaca-ku tersayang alias kalian sudah mengikuti cerita-ceritaku semenjak tahun 2011?  What such a long time! And now here we head 2017.

So many experienced that I wanted to share but I dont know where to start
Mungkin berbagi pengalamanku memilih untuk berhijab ini adalah great start untuk aku mulai menceritakan pengalaman-pengalamanku ini.
Untuk kalian yang membaca postingan ini, this is pure my story which I always try to survive, so please motivate me and dont be the judge!^^
So here we go... 

Senin, April 03, 2017

Loving someone doesn't mean you should be with them!




 “Loving someone doesnt mean you should be with them” 

Pernah denger quotes itu gak sih?
Atau yang paling simple, mencintai itu gak harus memiliki.
Kalo menurut gue sih, thats totally true.
Entah ini gue yang merasakan atau gue terlalu sensitif dengan orang-orang yang saling menyayangi dan terikat suatu hubungan (read: komitmen/pacaran) tapi sejujurnya mereka saling menyakiti satu sama lain.

Some of you may will think “Ngapain sih ngurusin hubungan orang lain?”.
It will be different kind of matters ketika orang yang terlibat dalam hubungan yang menyiksa itu adalah temen deket lo sendiri atau orang yang lo peduliin juga.
Ini pun bikin gue malah greget karena orang yang sering cerita ke gue ini adalah teman dekat gue.

Seriously, seharusnya gue udah bosen denger cerita temen gue yang bilang udah gak sayang, udah ga cinta, udah bosen, udah ga ada perasaan tapi they keep holding on.
Maka dari itu, gue berasumsi bahwa ada satu hal yang menjadikan mereka dengan terpaksa harus tetap bersama, yaitu.....

Minggu, Januari 22, 2017

Percakapan dua cewek dekil



Sebenernya, gue orangnya lumayan gampang untuk kenal sama orang lain.
Ya, karena gue adalah seorang extrovert, it was not that hard to know people. 
Tapi itu cuma sebatas ‘to know’, ‘to talk’ not to dive deep creating the bond among us.
Makanya, kalo di kampus gue  cukup tau banyak orang cukup kenal mereka tapi ya ga begitu deket.

Sepengalaman gue sebagai seorang extrovert, cukup sulit menemukan rekan atau temen yang bener-bener bisa deket banget. Perlu waktu yang lama untuk menjalin pertemanan yang begitu kuat menurut gue.  So far, disini gue ga akan bahas tentang extrovertnya.
Gue bakalan bahas tentang obrolan mendalam gue dan temen gue, temen deket gue. Salah satu temen dari sekian temen deket gue yang selalu jadi temen asik buat cerita. Panggil aja dia dengan Mawar.



Kok percakapan dua cewek dekil sih?
Karena emang, gue sama Mawar adalah cewek yang ketika SMA sangat tidak memperhatikan penampilan sama sekali. Sangat tidak melakukan perawatan apapun. Kuliah pun, masih sama. Kalo gue mencoba untuk melakukan perubahan dengan rajin-rajin pake krim malam, kalo Mawar masih sekedar niat untuk membuat wajah tidak kusam. Ya gue dan mawar masih dekil, dari semenjak SMA.

Start percakapan gue dan mawar bermula dari....


Jumat, Januari 20, 2017

Cerita kusut bulan Januari




Makin sini, makin gue sadari ternyata memang people come and go.

Gue sadari ternyata semakin gue dewasa, semakin kecil jangkauan pertemanan yang gue punya. Inner-circle gue itu-itu aja, bukan maksud gue gak mau buka diri tapi lama kelamaan gue mikir “Lu semua pada sibuk sendiri-sendiri”

Ini kisah kusut gue di awal tahun 2017.


Kenapa kusut?
Karena sekarang gue mikir kalo emang cinta itu rumit. Sayang itu pelik. Tulus itu sulit. Ibaratnya gulungan kaset, makin kusut makin rumit ternyata makin gue analisis makin beragam dan berarti.

Awal tahun ini gue awali dengan ternyata perpisahan’.

Gue mau berterimakasih buat ‘kamu’ yang namanya ga bisa gue sebut karena hal A dan B (takutnya gue baper) karena udah mewarnai hidup gue, dan dicerita ini gue hanya akan menulis apa yang gue rasakan tanpa ada maksud menyinggung pihak manapun.

Sebut saja si A......

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...