Selasa, April 02, 2013

Kamu tak perlu mengumbar masa lalu.


Dulu adalah masa lalu, tak usah kau ubek-ubek hidupku hanya untuk menguras masa laluku. Dulu adalah dulu, kamu memiliki masa lalu dan aku juga. Sekarang dan dulu adalah tenggang waktu yang berbeda. Kumpulan waktu yang disekat oleh memori. Banyak kenangan tersekat disitu, membaur menjadi satu. Namun tak dapat dibedakan.

Apakah dengan mengubek masa laluku, kamu akan senang? Kamu akan tertawa riang?

Masa lalu yang aku tahu, bukankah hal untuk dipermasalahkan. Hanya beberapa kejadian yang mulanya tak pernah terbayangkan namun menjadi kenyataan. Orang telak berlalu-lalang, mereka datang dengan mudahnya dan pergi lebih mudah.

Pantaskah masa lalu menjadi awalan kamu untuk mencari ancang-ancang masa depan?

Jelas, dari masa lalu aku belajar dan dimasa lalu aku memilih. Aku sekarang tahu bagaimana rasanya ini itu, karena aku pernah mengalaminya. Masa laluku memang tak selalu berjalan dengan baik, tapi bukankah itu yang namanya hidup? Bukankah masa lalu yang mengajarimu untuk selalu kuat menentang ruang dan waktu? Bukankah itu yang kau maksud?

Sekarang adalah sekarang. Kamu tak perlu risih akan masa lalumu karena kamu tak perlu melihat lagi kebelakang. Yang aku tahu, masa lalu bukanlah untuk disesali. masa lalumu bukanlah hal yang orang-orang jejali pada kamu.
Aku tahu, seberat apapun masa lalu aku tak perlu menghiraukanya. sepedih apapun masa lalu, aku diajarkan utnuk tersenyum.
Masa laluku atau masa lalumu tak perlu diungkit orang lagi. Itu dulu, tak perlu diunmbar-umbar sekarang.

Masa lalu selalu berkaitan dengan orang yang pernah muncul dalam hidupku. Itukah masa lalu yang aku maksud? Apakah semua itu tentang kamu?
Kamu yang selalu muncul dalam hidupku dan sekarang menghilang.
kamu yang pernah mengisi hari-hariku tanpa jeda, setiap hari diisi olehmu. Kamu yang selalu mengingatkanku akan segala hal. Namun sekarang kamu tiada. Pantaskah hal itu terus aku kenang sehingga aku tak dapat melupakan masa lalu?

Naas, masa laluku terlalu banyak disesali. Aku hanya menyesali banyaknya orang yang salah aku pilih. Banyaknya orang yang aku sayang, namun kemudian menghilang. Sekian orang yang pernah aku kenal dengan banyak memori. Apakah aku harus lebih cermat sehingga tak pernah salah lagi untuk memilih. Begitu?

Namun kenyataanya, masa lalu tak pernah bisa dihindari. Masa lalu hanyalah hari yang pernah kamu alami dan kamu ingat. Tak salah kamu mengitnya, tapi haruskah hal tersebut menjadi sattu acan kamu kedepanya? Agar kamu lebih tahu bagaimana cara memilih yang benar? Yups.

Banyak berterima kasih-lah pada waktu. Terima kasih banyak atas pengalaman. Terima kasih banyak atas perasaan Nano-nano yang terasa. Tidak salah berani mencoba hal-hal baru. Kalau itu positif? Kalu itu negatif? Hfffffft, bergeming dengan masa lalu yang salah.
Lupakan masa lalu, ambil hal positif yang menjadi hikmah dikehidupanmu.

Take it, dont look back!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...