Jumat, Februari 14, 2014

"Kamu wanita, jangan pernah mau menunggu untuk seorang pria"

Jam masih terus berdetak, jantungku juga ikut berdetak cepat.
Entah telah berapa jam aku menunggu kedatangan seseorang yang aku tunggu.
Entah wajahku yang pucat ini masih bisa tersenyum lagi atau tidak.
Balutan sweater yang membalut tubuhku tak lagi hangat seperti awal aku memakainya dirumah.
Hujan sudah membasahi separuh tubuhku. Tanganku menjadi keriput, karena kedinginan.




Sudah beberapa hari aku habiskan berdiri dibawah hujan menunggu seorang lelaki yang aku harap akan datang.

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...