Minggu, Maret 17, 2013

Ketika cinta memberi ketidakpastian


Ketika cinta, menunjukan sesuatu yang tak pernah pasti.
Haruskah aku menunggunya?
Kamu tak perlu bertanya, dan tak harus dipertanyakan, dengan senang hati aku akan selalu menjawab “YA” dan itu hanya waktuku untuk menunggumu.

Aku tak pernah peduli akan ketidakpastian, yang aku rasakan sekarang hanya kepastian tanpa perhatian yang jelas.
Aku banyak diberi kepastian, tentang apa yang akan kamu dan aku lakukan. Tapi, kurangnya perhatian membuatku merasa kalau semua ini berkurang.
Perlahan-lahan wujud pasti yang aku rasakan akan datang, lama dan perlahan mengikis. Sungguh lucukah ini. Aku baru sadar sekarang, bahwa kepastian tak akan pernah menghampiri orang yang salah.

Apakah aku salah dimatamu?
Apakah perlakuanku memang salah?
Aku atau kamu yang salah sebenarnya?

Tak apa, aku hanya perlu mengalah. Karna aku rasa, bila aku menunggu sabar dengan perlahan aku akan mendapatkan sosok seseorang yang sangat aku cintai dulu.
Bukan, aku memang tak pernah lepas mencintaimu.
Namun, sosokmu dulu lebih membuatku nyaman akan kepastian dan perhatian.

Oh Tuhan, apa yang membuatku merasa kalau sikapmu sekarang ini berbeda? Maaf, mungkin hanya perasaanku saja, sedangkan perasaanmu berkata bahwa “kamu” adalah sosok yang dulu.

Aku telah lama menunggu, maksudku bersabar akan kepastian yang telah lama tak kunjung datang.
Semakin lama ternyata semakin terasa sakit.
Hal ini membunuhku secara perlahan.
Menusukku dari belakang sampai aku tak bisa lagi berdiri.
Semakin lama ternyata semakin terlihat jelas, bahwa memang benar sikapmu yang sekarang telah berubah. Kamu bukan lagi orang yang aku kenal. Bukan lagi orang yang aku tahu.
Kamu telah banyak berubah.

Tenang saja, sayang.
Aku telah kebal, aku telah kebal akan ketidakpastian. Aku tak pernah merasa diberi ketidakpastian karna aku memang benar-benar sudah “MATI RASA”.

Entah, metabolisme hatiku mungkin sudah terlalu kuat karena sudah jatuh bangun seperti ini. Hatiku mungkin berfungsi dengan baik, membuatku kebal akan segala ketidakpastian yang dengan mudahnya kau gantungkan didepan keningku.
Tak perlu risau, karena memang hal yang terus membuatku merasa sakit ini makin membuatku menyayangimu.

2 komentar:

  1. Galau deh.,paling benci menunggu ketidakpastian.
    Walaupun hidup juga kadang tak pasti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo semangat! Jangan dibikin galau. life must goes on honey:)

      Hapus

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...