Kamu datang
tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kamu datang tanpa permisi dan izin dari
hatiku terlebih dahulu. Perlahan, kamu mulai muncul dan semakin merapat
mendekatiku. Kamu datang tanpa toleransi.
Sebenarnya, kamu siapa? Dengan
mudahnya kamu membuatku salah tingkah.
Aku
mengenalmu dulu. Hanya sebatas tahu, tak lebih dari itu. Aku dulu, tak pernah
bertegur sapa dengan mu. Semua itu, aku dan kamu hanya berpandangan. Tak ada
rasa yang muncul. Hanya sebagai teman dan orang asing yang aku kenal.
Namun itu
dulu. Dulu adalah dulu, entah satu minggu yang lalu, satu bulan yang lalu atau
satu tahun yang lalu.
Hari ini adalah sekarang. Sekarang ada hal aneh yang
muncul. Ganjil. Mendadak bersarang di hatiku, mendadak teringat-ingat
dikepalaku. Tak lepas aku pikirkan tiap malam. Apakah tu adalah kamu?
Setelah
beberapa bulan menghilang, akhirnya kamu datang. Kamu membawa sejuta fantasy
penuh dengan melodi. Kamu menghidupkan kembali apa yang dulu aku khawatirkan.
Kamu seperti obat penawar yang dengan mudahnya menyembuhkanku. Kamu, dan semua
itu hanya ada di kamu.
Setelah
beberapa bulan aku jarang bertemu. Aku jarang melihatmu, bahkan mendengar
suaramu. Lantas kamu menghilang tanpa alasan? Tidak. Kamu menghilang jelas
untuk merengkuh masa depan kemudian kamu muncul dan aku pun tahu bahwa resikonya adalah sebagian besar
kamu akan pergi lagi.
Tiba-tiba, hari itu kamu muncul. Kamu datang. Kamu yang beberapa bulan ini tak pernah aku lihat sekarang kamu muncul dihadapanku.
Aku tak merasa ada sesuatu yang aneh, namun aku merasa ada yang berbeda. Kamu bukanlah kamu yang dulu. Sekarang, kamu lebih baik. KAmu lebih pandai mengatur apa yang dulu tak bisa kamu atur.
Iya, kamu sekarang terawat. Kamu mungkin tahu bagaiman mengurus diri sekarang.
Dua kali berpapasan, saling bertemu dan pas "AKU MELIHAT SOROT MATAMU" sebaliknya.
Hal itu menyeretku kedalam perasaan kelabu, perasaan yang belum pernah aku alami. Perasaan dimana yang aku tahu hanyalah agar aku lebih akrab denganmu.
Lantas siapa kamu?
Sejak saat itu, hal aneh terjadi padaku. Aku banyak memikirkan kamu! Lucu. PAdahal kamu baru beberapa hari saja datang kekota ini. Kamu baru beberapa kali bertemu denganku. Tak sering, hanya berpapasan saja. Aku dan kamu semakin sini semakin dekat. Salahkah aku bila aku menyimpan perasaan? Tidak? Apakah aku harus menunggu perasaan ini membusuk?
Tapi ternyata, secepat itu kamu datang secepat itu juga kamu pergi. Secepat itu aku harus kehilangan komunikasi dengan kamu. Padahal rasa ini baru saja tertanam. AKu tahu resikonya, aku tahu perasaanku bila harus menghabiskan waktu denganmu.
Sekarang, kamu pergi dan terhitung 20 hari dari sekarang kamu akan kembali.
Terhitung 20 hari dari 02/04/2013.
Aku menunggu, sabar saja.
Aku masih akan menyimpan rasaku padamu. Karena yang aku tahu, aku tak semudah itu jatuh cinta. Tapi entah, denganmu sangat mudahnya aku menjatuhkan perasaan. Hanya kamu, iya kamu. Satu-satunya orang yang membuatku seperti tiu.
Semudah aku jatuh cinta, tak semudah aku melupakan. Aku bukanlah tipe orang seperti itu, harus kamu tahu.
Tenang, aku selalu disini mendampingimu. menunggumu hanya untuk bertemu denganmu, lagi.
sweet words :)
BalasHapusThank you:)
BalasHapus