Rabu, Maret 26, 2014

Terlalu nyaman di Friendzone:)


Sebenernya aku bingung selama ini aku dianggap apa sama kamu.
Sejujurnya, setelah sekian tahun aku kenal kamu, aku ngerasa ada sesuatu yang beda kalau aku ada dideket kamu.
Ada perasaan yang ngga bisa aku jelasin lewat kata-kata.
Perasaan itu, nyatu dan beda. Setelah sekian tahun kita habiskan hari-hari bersama, ngga ada hari-hari tanpa kamu. Ngga ada moment yang terlewat tanpa kamu. Ngga ada senyuman yang ngga beralasan kalau aku lagi sama kamu
Meskipun semuanya baru terasa hari ini, dan hari yang aku jalani sekarang.

Kita sahabatan, bukan sekedar sahabatan biasa. Kita udah sahabatan dari kecil.
Aku sayang kamu dan kamu juga pernah bilang kalau kamu sayang aku, sebatas sahabat.
Kamu selalu bilang kalau kamu satu-satunya cowo yang peduli sama aku dan aku tahu selama kamu ngomong pasti itu sebatas sahabat.
Kamu pernah bilang kalau aku satu-satunya cewek yang bisa bikin hari-hari kamu jadi lengkap.
Aku sama kamu sahabatan itu udah kayak sepatu sama talinya, kita saling bantu, kita saling melengkapi.

Jujur, telinga aku udah mau copot pas kamu selalu curhat tentang dia. Cewek itu, yang kamu kagumi dan selalu kamu bangga-banggakan setiap kamu ngobrol dan ngehabisin waktu bareng sama aku.

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...