Tampilkan postingan dengan label Sandra's mind. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sandra's mind. Tampilkan semua postingan

Rabu, Agustus 08, 2018

HOW DOES IT FEELS AS AN EXTROVERT


College life giving me so much lessons. Gak nyangka saat-saat kuliah gue bisa mengeksplorasi diri gue sebanyak dan sedalam mungkin.Yes, I am willing to be brave and fear none.
Saat-saat kuliah gue banyak bertemu dengan orang-orang, gue bisa filter mana yang toxic dan mana yang motivated. It needs 3 years for me to defined myself. Untuk cari warna gue dan bahkan untuk menilai bagaimana sebetulnya diri gue karena jujur, gue pun sempat hilang arah. Gue coba untuk involved dikegiatan A bersama orang-orang A, gue ikut kegiatan di B dengan orang-orang yang berbeda. Bahkan sampai gue pernah memutuskan untuk stop, not joining anything at all. Hingga akhirnya gue sadar bahwa gue adalah seorang extrovert.

"Extroversion has been correlated with a number of different outcomes. Among the positive outcomes, extroverts tend to spend more time with other people, spend more time engaged in social activities, and tend to have more friends. Research has also suggested that extroverts tend to be happier than introverts as well as being less prone to certain psychological disorders. On the other hand, extroverts are also more likely to engage in risk-taking behaviors, including risky health behaviors" (5 Personality Traits of Extroverts by Kendra Cherry.)

Jumat, Februari 14, 2014

"Kamu wanita, jangan pernah mau menunggu untuk seorang pria"

Jam masih terus berdetak, jantungku juga ikut berdetak cepat.
Entah telah berapa jam aku menunggu kedatangan seseorang yang aku tunggu.
Entah wajahku yang pucat ini masih bisa tersenyum lagi atau tidak.
Balutan sweater yang membalut tubuhku tak lagi hangat seperti awal aku memakainya dirumah.
Hujan sudah membasahi separuh tubuhku. Tanganku menjadi keriput, karena kedinginan.




Sudah beberapa hari aku habiskan berdiri dibawah hujan menunggu seorang lelaki yang aku harap akan datang.

Jumat, Januari 24, 2014

Kita lebih baik tetap jadi sahabat

For these years we've through
We fit as a cute couple bestfriend
We have no relationship but we are who we are.
Without changing us. You're my lovely guy bestfriend.
I can't let you hurt because of her
But, thats the risk you have to take
I can't stop you to love her;

bestfriend
Pas kamu lebih milih dia daripada aku, sahabat kamu sendiri aku ngerasa kalau aku bukan siapa-siap kamu lagi.

Rabu, November 27, 2013

Ketika hati memutuskan untuk tak percaya pada seorang pria, lagi.



Bertemu denganya merupakan anugerah yang paling indah menurutku, dekat denganya adalah hal terbaik yang aku tahu, bersahabat denganya adalah hal ternyaman yang aku rasakan. Dan bersanding bersamanya kali ini, tak akan pernah aku lepaskan. Tapi melihatnya bahagia dengan yang lain.
Rela tak rela, harus mau kau lepaskan.

*********

"Kamu serius mau pergi? Yaudah, hati-hati ya. Sukses disana. Jangan lupa kabari aku kalau kamu pulang ke Indonesia! Eh, oleh-oleh juga jangan lupa ya?".

Kata-kata terakhir yang aku ucapkan kepadanya sebelum ia benar-benar pergi dari tanah Indonesia ini. Harusnya aku mencegahnya beberapa menit saja, seharusnya aku tidak berpaling dan menahan air mata yang perlahan mulai jatuh menuruni pipiku. Jangan berlari. Aku harusnya tidak tergesa-gesa sehingga aku bisa mencurahkan semua perasaan yang belum sempat aku bicarakan kepadamu selama ini.

Jerman.

Jerman yang aku tahu adalah negara yang jauh dan sangat jauh dari Indonesia. Aku tidak pernah menyadari bahwa Jerman adalah tempat yang ia pilih untuk melanjutkan studi-nya. Aku tidak pernah menyangka kalau Jerman adalah tempat yang ia putuskan untuk singgah beberapa tahun kedepan.
Kenapa harus Jerman? Kenapa kita harus terpisah sekian ribu kilometer? Kenapa aku tak bisa bertemu denganmu dalam waktu yang dekat lagi? Bahkan aku harus menunggu 4 tahun kedepan untuk bertemu denganmu.

Sabtu, November 16, 2013

Aku ingin memilikimu

Untuk kamu, yang aku kagumi.

Entah sejak kapan sejak awal aku bertemu denganmu. Tak kukira bahwa perasaan yang aku genggam akan sedalam ini. Sejak kamu mulai mengisi hari-hariku. Bahkan aku tak pernah mengira semuanya berjalan sejauh ini. Meskipun awalnya, aku kira kamu hanya akan seperti lelaki lain yang aku kenal. Kita temenan.
Semakin lama, semakin aku rasa ada hal yang berbeda.
Sikapmu saat berjalan yang selalu membuatku teringat-ingat. Cara bicaramu yang selalu membuatku merasa tenang.
Hanya dengan mendengar suaramu aku merasa bisa merasakan kehadiranmu. Caramu tersenyum kepadaku, yang membuatku ingat seharian.
Caramu melihatku dengan mata coklat yang kamu miliki. Caramu membenarkan kerah bajumu.

Mengapa dengan mudahnya kamu membuat orang tertarik yang seharusnya bahkan aku harus mengabaikanmu? Kenapa aku harus peduli? Karna yang ada dikamu, semuanya ingin aku genggam.

Selasa, Mei 14, 2013

Kamu menggunakan logika? atau hati?

Di dunia ini banyak hal wajar yang masih bisa diserap oleh logika.
Masih bisa dicerna oleh akal pikiran dan masih bisa diterima kemudian oleh hati. Semua hal wajar itu, aku yakin aku masih bisa menerimanya.
Tapi, aku tak pernah mengerti dengan kamu.
Akalku tak pernah bisa menerima.
Pikiranku tak bisa mencerna. Otak yang biasanya bekerja hampir sempurna, kini tak bisa lagi mengenal. Mati akan pikiran, bukanya mati akan rasa.

Otak, sebagai penggerak semua anggota tubuh, pengontrol pikiran dan penjernih iman. Tapi, setiap membicarakan kamu seperti tak ada lagi memori yang harus diingat, tak ada memori yang tertinggal dalam pikiran.
Banyak memori hilang berterbangan bebas melayang entah kemana. Banyak memori yang terkubur dan telah membusuk sekian lamanya tanpa harus digali lagi. Sungguh tak pantas bila aku menangkap kembali burung yang telah bebas di alam, sungguh tak pantas aku menggali mayat yang telah terkubur dan tenang disana. Hal itu tak pernah bisa dicerna oleh akal sekalipun.

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...