Rabu, Agustus 08, 2018

HOW DOES IT FEELS AS AN EXTROVERT


College life giving me so much lessons. Gak nyangka saat-saat kuliah gue bisa mengeksplorasi diri gue sebanyak dan sedalam mungkin.Yes, I am willing to be brave and fear none.
Saat-saat kuliah gue banyak bertemu dengan orang-orang, gue bisa filter mana yang toxic dan mana yang motivated. It needs 3 years for me to defined myself. Untuk cari warna gue dan bahkan untuk menilai bagaimana sebetulnya diri gue karena jujur, gue pun sempat hilang arah. Gue coba untuk involved dikegiatan A bersama orang-orang A, gue ikut kegiatan di B dengan orang-orang yang berbeda. Bahkan sampai gue pernah memutuskan untuk stop, not joining anything at all. Hingga akhirnya gue sadar bahwa gue adalah seorang extrovert.

"Extroversion has been correlated with a number of different outcomes. Among the positive outcomes, extroverts tend to spend more time with other people, spend more time engaged in social activities, and tend to have more friends. Research has also suggested that extroverts tend to be happier than introverts as well as being less prone to certain psychological disorders. On the other hand, extroverts are also more likely to engage in risk-taking behaviors, including risky health behaviors" (5 Personality Traits of Extroverts by Kendra Cherry.)

To be honest, gue baru denger istilah extro dan intro di kuliah. Apalagi di 2016, this label is totally hype. Gue dari dulu dikenal sebagai cewek yang bawel, cerewet mostly gue masih susah untuk mengendalikan manner gue hehe karena gue dulu teramat sangat cablak, always speaks the truth tapi nggak memikirkan perasaan orang lain. Bahkan gue ga bisa dinasehatin  ((ini jangan dicontoh ya))
Months by months gue bertemu dengan beberapa orang yang secara gak langsung mengubah traits gue dan gue banyak belajar. Gue bersyukur banget bertemu dengan sahabat-sahabat yang selalu bantu gue untuk berubah dan semakin memperbaiki diri. Then it comes to me now.

Sampai akhrnya gue menyadari gue adalah seorang extrovert karena ya gue merasa gue mendapatkan energi apabila gue bertemu dan berkumpul dengan orang-orang banyak. Gue lebih seneng berada di keramaian, seeing people dan gue gak suka kalau sendiri. Saking gue orangnya pengen tau, gue gak pernah malu bertanya kesana kesini, just because I am curios.
I like to make new friends.
Meskipun beberapa orang bilang gue diawal adalah orang yang judes atau songong, kalau dah kenal gue gak sejahat itu kok. Gue ramah.

Gue juga banyak baca tentang extrovert, how they talked-making friends-love life-circles dan lain-lain. Oh ternyata gue adalah seorang yang enerjik.

So how does it feels as an extrovert?
It feels like biasa aja, seperti gue yang biasanya hanya dengan manner dan kepribadian yang lebih ramah terhadap lingkungan sekitar. Nggak semua bisa diperlakukan sama. Mekipun gue seorang extrovert tapi gue harus menyesuaikan diri sedang berada dimana dan bersama siapa.
Beberapa orang mungkin merasa kalau gue terlalu aktif, tapi ya memang begini adanya. Ketika gue malah mencoba untuk jadi pendiam. I couldn't handle it. Gak bisa banget.
Masalah pertemanan, gue akui gue gak punya begitu banyak teman dekat. Hanya beberapa saja yang engage dengan gue. Gue memang senang making new friends, but that's it. Hanya sebatas teman saja. Untuk jadi sahabat, butuh waktu yang lama buat gue untuk terbiasa. Susah karena memang salah satu sifat gue, susah untuk percaya ke orang. Ya, kalau dihitung gue hanya punya teman yang sangat dekat kira-kira dua orang saja.

Lalu, gue gak begitu suka berkomunikasi through texting. Gue lebih suka ketemu langsung dan ngobrol. Gatau gimana, gue gak bisa untuk selalu standby hp buat cerita ini itu. Lebih senang ketemu dan gak ragu buat ceritain ini itu.
Untuk circle, gue seneng banget kenalin temen gue ke temen-temen gue yang lain. Biar mereka saling kenal dan bisa sapa satu sama lain. Gue lebih terbuka karena ya, gue senang untuk mengumpulkan orang bareng-bareng.
Sebagai seorang extrovert, gue mencoba untuk adapt with people. Gue juga belajar bahwa jadi seorang cewek extrovert, lebih susah untuk beradaptasi dengan cowok. Ya, karena gue mendominasi. Kebayang ga tuh cuy, seberapa banyak-nya gue ngobrol dan nanya-nanya hal ke cowok. Gakjarang juga, malah orang yang gue suka ujung-ujungnya menganggap gue hanyalah seorang teman saking gue aggresive-nya.

Jadi, rasanya sebagai seorang extrovert--kadang dianggap negatif oleh orang-orang karena dianggap mencari perhatian karena we dominated almost in everything. Kadang juga dibilang gak baik. It is okay. Kita gak bisa bikin diri kita selalu disukai sama banyak orang. Selama kita bahagia dan tidak menyakiti orang lain, do it.
Here are the bonus!

1 komentar:

  1. MestiQQ Adalah perusahaan judi online KELAS DUNIA ber-grade A

    Sudah saatnya Pencinta POKER Bergabung bersama kami dengan Pemain - Pemain RATING-A

    Hanya dengan MINIMAL DEPOSIT RP. 10.000 anda sudah bisa bermain di semua games.

    Kini terdapat 8 permainan yang hanya menggunakan 1 User ID & hanya dalam 1 website.
    ( POKER, DOMINO99, ADU-Q, BANDAR POKER, BANDARQ, CAPSA SUSUN, SAKONG ONLINE, BANDAR66 )

    PROSES DEPOSIT DAN WITHDRAWAL CEPAT Dan AMAN TIDAK LEBIH DARI 2 MENIT.

    100% tanpa robot, 100% Player VS Player.
    Live Chat Online 24 Jam Dan Dilayani Oleh Customer Service Profesional.

    Segera DAFTARKAN diri anda dan Coba keberuntungan anda bersama MestiQQ
    ** Register/Pendaftaran : WWW-MestiQQ-POKER
    Jadilah Milionare Sekarang Juga Hanya di MestiQQ ^^

    Untuk Informasi lebih lanjut silahkan Hubungi Customer Service kami :
    BBM : 2C2EC3A3
    WA: +855966531715
    SKYPE : mestiqqcom@gmail.com

    BalasHapus

Bertumbuh, sebuah proses.

Hiruk pikuk dan apa yang terjadi saat ini, dibanyak sela kehidupan; mengharuskan saya berpikir secara logis dan rasional. Saya merasa bahwa ...