Bertemu
denganya merupakan anugerah yang paling indah menurutku, dekat denganya adalah
hal terbaik yang aku tahu, bersahabat denganya adalah hal ternyaman yang aku
rasakan. Dan bersanding bersamanya kali ini, tak akan pernah aku lepaskan. Tapi
melihatnya bahagia dengan yang lain.
Rela tak rela, harus mau kau lepaskan.
*********
"Kamu
serius mau pergi? Yaudah, hati-hati ya. Sukses disana. Jangan lupa kabari aku
kalau kamu pulang ke Indonesia! Eh, oleh-oleh juga jangan lupa ya?".
Kata-kata
terakhir yang aku ucapkan kepadanya sebelum ia benar-benar pergi dari tanah
Indonesia ini. Harusnya aku mencegahnya beberapa menit saja, seharusnya aku
tidak berpaling dan menahan air mata yang perlahan mulai jatuh menuruni pipiku.
Jangan berlari. Aku harusnya tidak tergesa-gesa sehingga aku bisa mencurahkan
semua perasaan yang belum sempat aku bicarakan kepadamu selama ini.
Jerman.
Jerman yang
aku tahu adalah negara yang jauh dan sangat jauh dari Indonesia. Aku tidak
pernah menyadari bahwa Jerman adalah tempat yang ia pilih untuk melanjutkan
studi-nya. Aku tidak pernah menyangka kalau Jerman adalah tempat yang ia
putuskan untuk singgah beberapa tahun kedepan.
Kenapa harus
Jerman? Kenapa kita harus terpisah sekian ribu kilometer? Kenapa aku tak bisa
bertemu denganmu dalam waktu yang dekat lagi? Bahkan aku harus menunggu 4 tahun
kedepan untuk bertemu denganmu.